PKUPOST.COM, INHU – Kasus kematian siswa SD di Kabupaten Indragiri Hulu telah terungkap dengan hasil temuan yang mengejutkan. Kematian siswa SD yang dikabarkan meninggal karena Bullying tersebut ternyata mengalami infeksi akut akibat pecahnya usus buntu.
Kombes Asep Darmawan selaku Direktur Reskrimun Polda Riau mengatakan, hasil autopsi Tim Forensik yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda Riau telah dilakukan pemeriksaan pada bagian luar dan dalam dengan temuan luka dan kelainan pada tubuh.
Diantaranya terdapat luka memar pada bagian paha dan perut, serta resapan darah pada jaringan lemak perut sebelah kiri.
“Luka-luka tersebut diduga diakibatkan oleh benturan benda tumpul. Namun, penyebab utama kematian disimpulkan berasal dari infeksi sistemik akut akibat pecahnya usus buntu (appendiks),” ujar Asep Rabu (4/6).
Tim Forensik Polda Riau yang dipimpin AKBP Supriyanto menyampaikan tim medis menemukan adanya kebocoran pada appendiks yang mengakibatkan peradangan luas di rongga perut (infeksi peritonitis), dengan kemudian memicu kegagalan sistemik dan berakibat pada kematian.
“Penyebab kematian adalah infeksi sistemik berat akibat pecahnya usus buntu yang menyebabkan infeksi meluas di rongga perut,” kata Supriyanto.
Kasat Reskrim Polres Inhu AKP Arthur selaku komando Tim penyidik masih mendalami apakah luka-luka luar yang ditemukan memiliki kaitan dengan dugaan kekerasan atau insiden lain yang turut memperparah kondisi korban.
“Memang ada beberapa memar kami temukan. Namun, sejauh ini belum ditemukan penyebab pecahnya usus buntu akibat memar,” jelas Supriyanto.
Korban yang merupakan siswa kelas 2 SD tersebut meninggal dunia pada Senin (26/52025) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Kecamatan Seberida. Orang tua korban kemudian melaporkan kejadian dugaan bullying ke Polres Inhu yang dialami anaknya di sekolah.
Komentar